Blog Archive
Labels
- Information (4)
- My Stories (2)
- Stories (1)
Popular Posts
-
Haloooo.. Lagi lagi mau bahas pantai di Tulungagung nih. Kali ini bakal cerita tentang pantai Pucang Sawit yang terletak di Pucanglaban, ...
-
Pantai Coro adalah salah satu pantai yang terletak di Tulungagung. Lebih tepatnya pantai ini terletak di Besole, Besuki Kabupaten Tulun...
-
Diatas adalah foto keluargaku, minus adikku yang paling kecil, Ochi. Tapi disini aku nggak bercerita tentang keluargaku, melainkan ...
-
Museum Bung Karno, presiden pertama Indonesia. Lokasi makam Bung Karno berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota B...
-
Yaps, kalau berbicara tentang pantai di Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Di Tulungagung sendiri memiliki banyak sekali pantai....
Jumat, 26 Agustus 2016
Bangka Belitungnya Tulungagung
Haloooo.. Lagi lagi mau bahas pantai di Tulungagung nih. Kali ini bakal cerita tentang pantai Pucang Sawit yang terletak di Pucanglaban, Pucang Laban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Banyak yang bilang kalau pantai ini adalah Bangka Belitungnya Tulungagung. Why? Maybe, banyak bebatuan disana. Memang lumayan bagus sih pantainya. Yaaa, yang namanya pantai pasti identik dengan air laut, bukit, pasir, karang dan kawan-kawan. Hanya saja, mungkin setiap bantai memiliki keistimewaan tersendiri.
Ohya, naik motor lebih asyik nih untuk menuju ke tempat ini. Sesampai di tempat parkir, kita perlu berjalan melewati hutan yang naik turun, dengan medan yang sangat curam dan sangat jauuhhhh. Jadi siapkan fisik sebelum ketempat ini. Karena tempat ini belum terlalu ramai pengunjung jadi, belum ada alat bantu untuk melalui hutan ini. Dan satu lagi, siapkan minuummmm! Karena, disana tidak ada penjual sama sekali.
Untungya, sebelum berangkat kesana, saya sudah sarapan. jadi saya memiliki banyak tenaga. Mungkin hanya kelelahan saja.
Tetapi setelah lama melewati hutan yang sangat menyedihkan itu. Semuanya terbayar sudaahhhh oleh ke indahan ciptaan-Nya. Bener - bener lega sudah bisa landing di pantai ini hehe.
tapi ada yang bikin sedih nih, pantai ini memang belum terlalu banyak pengunjung. tapi kok sudah banyak sampah ya?:(
Buat kalian yang mengaku pecinta alam, pliss bawa pulang sampah-sampah kalian yaa. Yahh syukur-syukur kalau kalian mau bawa pulang sampah yang ada disana. Jangan hanya menikmati, kalau bisa, kita menjaganya:)
Categories
Information
Hello Kedung Tumpang!
Yaps, kalau berbicara tentang pantai di Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Di Tulungagung sendiri memiliki banyak sekali pantai. Kali ini saya akan membahas tentang pantai Kedung Tumpang yang berada di desa Pucunglaban Kecamatan Pucunglaban Tulungagung
Provinsi Jawa Timur. Untuk menuju ke pantai yang satu ini rute yang
ditempuh dapat dengan cara mengambil arah dari terminal Tulungagung ke
timur sampai melewati kampus IAIN Tulungagung dan masih terus ke timur,
setelah ketemu bangjo (traffic light) Anda ambil arah kanan
kemudian lurus terus mengikuti jalan utama. Jalan ini akan
berkelok-kelok tepatnya kita mengambil arah desa Jabon Dusun Njerok
Kecamatan Kalidawir kemudian lurus sampai notok jalan akan ketemu
pertigaan, sampai di pertigaan Anda ambil kiri arah ke pantai Molang.
Jika Anda pernah jalan-jalan ke Pantai Molang ini sangat mudah. Tapi
kalau Anda merasa bingung, Anda dapat bertanya kepada warga sekitar. Malu bertanya sesat di jalan loh ekekek.
Sampai Anda ketemu pos, jika mau ke Pantai Molang Anda lurus dan Anda
belok kanan maka akan sampai di lokasi wisata yang sangat indah yaitu
Pantai Kedung Tumpang Tulungagung. Pantai ini tidak memiliki hamparan pasir. Pantai Kedung Tumpang hanya memiliki tebing dan karang.
Ohya, terakhir saya berkunjung kesana, tidak dipungut biaya tiket masuk. Hanya saja membayar parkir Rp. 5000,00. Ettt hampir lupa, untuk menuju ke pantai ini. Lebih baik mengendarai sepeda motor (kalau mahir dijalan peguungan sih). Kalau kalian dari luar kota dan mengendarai mobil, kalian bisa parkir mobil kalian di pemukiman warga dan naik ojek. Untuk tarif ojeknya sih belum tau hehe maafkan ya.
Setelah parkir motor, masih perlu berjalan kaki untuk menuju ke pantai nya. Tapi, medannya tidak susah kok, karena sudah ada alat bantunya.
Di dekat pantai Kedung Tumpang juga terdapat banyak pedagang kecil. Jadi kalian tidak perlu bawa snack dari rumah hehe.
Kalau sudah di pantai ini, ada larangan loh untuk pengunjungnya. Kita dilarang berenang di bawah. Kenapa? Karena ombak yang sangat besar, dan sudah banyak korban yang meninggal karena terseret ombak. So, becareful yaaaa.
Categories
Information
Kamis, 17 Maret 2016
ITS vs IAINTA
Diatas adalah foto keluargaku, minus
adikku yang paling kecil, Ochi. Tapi disini aku nggak bercerita tentang keluargaku, melainkan kakakku, Mbak Ayu dan
aku sendiri.
Sudah terlihat difoto itu, mbak Ayu
adalah salah satu alumni dari perguruan tinggi ternama di Surabaya, Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS). Siapa sih yang nggak tau ITS? Jelas seluruh
penghuni Indonesia ini mengenal perguruan tinggi itu. Disini mbak Ayu sebagai
alumni jurusan teknik elektro. Lebih membanggakannya lagi, selama mbak Ayu
kuliah selalu mendapatkan beasiswa. Dibilang pintar, yaa sangat pintar sekali.
Sangat mengagumkan bukan?
Setelah wisuda, mbak Ayu langsung
bekerja di salah satu PT di Bekasi. Setelah beberapa tahun bekerja, mbak Ayu
menikah dengan teman seperjuangannya sewaktu kuliah.
Kurang sempurna bagaimana lagi nasib
mbak Ayu?
Berbeda dengan aku, setelah lulus MAN
aku mendapatkan keberuntungan, diberi kesempatan untuk belajar di IAIN
Tulungagung. Meskipun aku masuk tanpa tes, tapi coba bandingkan! ITS vs IAINTA?
Beda jauuhhhhh mamen.
Minder? Bangetttt.
Aku selalu berfikir, kampusku sendiri
masih dalam status IAIN, Bagaimana nanti jika aku wisuda? Apa aku bisa kerja?
Apa nasibku semujur mbak Ayu?
Pertanyaan seperti itu tidak jarang
datang ke fikiranku. Rasa takut, sedih menjadi satu.
Tapii…….
Meskipun begitu, mbak Ayu tidak pernah
memandang aku bodoh, dan tidak pernah menunjukkan bahwa dia lebih hebat dari
aku.
Dia selalu memberiku motivasi, sumber
kekuatan terbesarku ada padanya.
Dari situlah aku berfikir, dimanapun
kita belajar, jika kita bersungguh – sungguh dan mau berusaha kita akan
mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jika kita bisa mengembangkan diri kita ,
dengan cara melakukan yang terbaik, insyaAllah nasib baik akan datang kepada
kita.
Categories
My Stories
Jumat, 11 Maret 2016
Museum Sang Proklamator Indonesia
Museum Bung Karno, presiden pertama Indonesia.
"Disini
dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik
Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia."
Dengan bebas dan gratis kita diperbolehkan untuk mengunjungi 3 tempat tersebut. Yang terpenting, jika berkunjung jangan lupa untuk berziarah ke makam Bung Karno untuk mendo'akan beliau. Karena jasa beliaulah Indonesia bisa bebas dari penjajah. Jasa - jasa yang tak akan pernah terlupakan.Di area pemakaman juga tersedia mushola dan gazebo. Serta banyak sekali penjual pakaian, aksesoris, dan lain - lain yang pantas untuk dijadikan oleh - oleh.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa berkunjung langsung ke tempat ini agar timbul rasa nasionalisme kita dan timbul pula rasa menghargai para Pahlawan.
Categories
Information
Kamis, 10 Maret 2016
Pengalaman Emas
Kita adalah keluarga besar HMJ TBI-IAIN Tulungagung.
Yang paling terasa disana adalah kebersamaan dan rasa kekeluargaan antar panitia.
Ohyaaa.. Pasti kalian belum tau kan apa itu Wiyata Bhakti. Wiyata Bhakti adalah kegiatan dimana kita akan mendatangi suatu lembaga untuk mengabdi dengan cara membantu mengajar. Dan karena kita dari Tadris Bahasa Inggris jadi disini kita akan membantu mengajar pelajaran Bahasa Inggris, baik itu di SD, SMP dan SMA. Perlu kalian tau yaa, panitia disini hanya memfasilitasi para volunteer, jadi panitia tidak ikut mengajar. Tetapi, pada saat itu aku merasa beruntung dan merasa mendapatkan Golden Ticket karena aku diberi kesempatan mengajar di kelas 6 SD. Meskipun hanya satu hari, tetapi pengalaman ini sangat berharga untukku. Karena dengan mengajar, aku bisa mengerti suasana kelas yang begitu ramai, dan pusingnya menghadapi tingkah laku anak - anak yang sangat hyperactive. Meskipun hanya satu hari masuk dikelas itu, tetapi aku merasa dekat dengan mereka. Mungkin yang merasakan hal ini bukan hanya aku, tetapi 2 temanku juga pasti merasakannya, Indaful dan Zaim. Karena yang berada di kelas itu kita bertiga.
Pengalaman mengajarku sudah aku ceritakan. Sekarang aku akan menceritakan apa yang terjadi di rumah singgah para panitia dan volunteer.
Mulai dari tempat tidur, karena jumlah penghuni yang sangat banyak, jadi kita tidur hanya dengan tikar. Volunteer tidur di ruang tamu dan panitia di ruang tengah. Hal ini bukan diskriminasi loh, hanya saja jumlah volunteer yang lebih banyak dari jumlah panitia. Sehingga, volunteer berada di ruang tamu yang ruangannya lebih luas.
Setelah itu masalah kamar mandi. Banyangkan, dengan jumlah volunteer dan panitia yang sekitar 40 orang kita hanya disediakan SATU KAMAR MANDI. What do think about it? Antri panjang menjadi pemandangan tiap pagi. Padahal panitia sudah membuat peraturan "Jika mandi, minimal 4 orang". Peraturan yang aneh bukan? Tetapi itu adalah satlah satu cara untuk membuat jam mandi lebih efisien. Dan tidak akan pernah kalian temui dimanapun. Kecuali di camp tentara lohyaa.
Makan, mendengar hal ini. Terlebih dulu saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman - teman konsumsi yang sudah menyiapkan makan 3x sehari dengan porsi minimalis tetapi nikmat. Kalian benar - benar siap untuk menjadi ibu rumah tangga. Lebih khususnya lagi, untuk umi Titik dan abah Gufron. Makasih lohyaaaa^^
Karena kegiatan yang begitu luar biasa ini, kita bisa menjadi lebih dekat, kompak dan bisa lebih memahami karakter satu sama lain.
Categories
My Stories
Pantai Coro, Tulungagung
Pantai Coro adalah salah satu pantai yang terletak
di Tulungagung. Lebih tepatnya pantai ini terletak di Besole, Besuki Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.
Kita tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk
mengunjungi pantai ini. Kita hanya mengeluarkan biaya transportasi, makan dan
parkir saja. Untuk ke Pantai Coro kita tidak perlu membayar tiket masuk.
Dari kota ke
Pantai Coro ini memakan waktu sekitar satu jam dengan ditempuh menggunakan sepeda motor. Sesampainya di Reco Sewu, kita
perlu memarkirkan sepeda motor. Sebelum kita menuju Pantai Coro kita bisa
mengunjungi Lautan Bebas terlebih dahulu yang tidak jauh dari tempat parkir.
Ditempat ini masyarakat sekitar Pantai Coro selalu melakukan adat mereka. Di
tempat ini pun memiliki bau yang khas, yaitu aroma dupa dan menyan. Setelah
itu, untuk menuju ke Pantai Coro kita harus berjalan kaki. Melewati bukit dan
lembah yang begitu jauh, belum lagi keadaan Tulungagung yang sangat panas.
Sebenarnya, untuk menuju ke pantai ini bisa menggunakan sepeda motor itupun
kalau kita sendiri sudah mahir mengendarai sepeda dijalan perbukitan yang
berkelok – kelok. Di sepanjang perbukitan ini, banyak para pedagang kecil yang
menujual berbagai minuman dan snack. Dan juga tak jarang anak muda yang
beristirahat di warung – warung kecil itu. Setelah berjalan jauh, Pantai Coro
sudah terlihat dari atas bukit. masyaAllah, sungguh indah ciptaan Allah. Dari
atas saja, pantai ini sangat indah apalagi ketika kita berada di tengah –
tengah pantai. Terdengar suara ombak yang begitu keras dan lautan yang sedang
pasang, pantai yang begitu bersih, air lautan yang jernih, pasir yang berwarna
putih, bukit – bukit yang terlihat dari pantai ini dan banyak keindahan lain
yang terdapat disekitar pantai ini. Satu lagi, jika kita menaiki bukit sekitar
5 menit, kita bisa melihat terdapat Pantai Banyumuluk. Lelah yang dirasakan
saat menuju panti ini terbayarkan sudah oleh semua keindahannya. Kita bisa
datang ramai – ramai ke pantai ini dengan siapa saja. Ciptakan kebahagiaan
kalian bersama orang – orang tercinta kalian dengan cara yang sederhana. Karena
bahagia tidak harus mewah :)
Categories
Information
Langganan:
Postingan (Atom)