Kamis, 10 Maret 2016

Pengalaman Emas

Diposting oleh septicn di 23.52

Kita adalah keluarga besar HMJ TBI-IAIN Tulungagung.



Disini aku akan sedikit bercerita tentang salah satu kegiatan dari organisasi kami, yaitu Wiyata Bhakti dan Bhakti Sosial 2016 yang dilaksanakan di Yayasan Al-Muhtaduun, Jabung-Talun Blitar. Acara ini berlangsung selama 2 minggu.Selama 2 minggu disana aku mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran yang belum pernah aku dapatkan.
Yang paling terasa disana adalah kebersamaan dan rasa kekeluargaan antar panitia.
Ohyaaa.. Pasti kalian belum tau kan apa itu Wiyata Bhakti. Wiyata Bhakti adalah kegiatan dimana kita akan mendatangi suatu lembaga untuk mengabdi dengan cara membantu mengajar. Dan karena kita dari Tadris Bahasa Inggris jadi disini kita akan membantu mengajar pelajaran Bahasa Inggris, baik itu di SD, SMP dan SMA. Perlu kalian tau yaa, panitia disini hanya memfasilitasi para volunteer, jadi panitia tidak ikut mengajar. Tetapi, pada saat itu aku merasa beruntung dan merasa mendapatkan Golden Ticket karena aku diberi kesempatan mengajar di kelas 6 SD. Meskipun hanya satu hari, tetapi pengalaman ini sangat berharga untukku. Karena dengan mengajar, aku bisa mengerti suasana kelas yang begitu ramai, dan pusingnya menghadapi tingkah laku anak - anak yang sangat hyperactive. Meskipun hanya satu hari masuk dikelas itu, tetapi aku merasa dekat dengan mereka. Mungkin yang merasakan hal ini bukan hanya aku, tetapi 2 temanku juga pasti merasakannya, Indaful dan Zaim. Karena yang berada di kelas itu kita bertiga.
Pengalaman mengajarku sudah aku ceritakan. Sekarang aku akan menceritakan apa yang terjadi di rumah singgah para panitia dan volunteer.
Mulai dari tempat tidur, karena jumlah penghuni yang sangat banyak, jadi kita tidur hanya dengan tikar. Volunteer tidur di ruang tamu dan panitia di ruang tengah. Hal ini bukan diskriminasi loh, hanya saja jumlah volunteer yang lebih banyak dari jumlah panitia. Sehingga, volunteer berada di ruang tamu yang ruangannya lebih luas.
Setelah itu masalah kamar mandi. Banyangkan, dengan jumlah volunteer dan panitia yang sekitar 40 orang kita hanya disediakan SATU KAMAR MANDI. What do think about it? Antri panjang menjadi pemandangan tiap pagi. Padahal panitia sudah membuat peraturan "Jika mandi, minimal 4 orang". Peraturan yang aneh bukan? Tetapi itu adalah satlah satu cara untuk membuat jam mandi lebih efisien. Dan tidak akan pernah kalian temui dimanapun. Kecuali di camp tentara lohyaa.
Makan, mendengar hal ini. Terlebih dulu saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman - teman konsumsi yang sudah menyiapkan makan 3x sehari dengan porsi minimalis tetapi nikmat. Kalian benar - benar siap untuk menjadi ibu rumah tangga. Lebih khususnya lagi, untuk umi Titik dan abah Gufron. Makasih lohyaaaa^^
Karena kegiatan yang begitu luar biasa ini, kita bisa menjadi lebih dekat, kompak dan bisa lebih memahami karakter satu sama lain.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Random Stories Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review